Selasa, 29 November 2016

Proposal Kondisi Politik Pemerintahan pada Masa Penerapan UUDS



KONDISI  POLITIK  PEMERINTAHAN  PADA  MASA  PENERAPAN  UNDANG  UNDANG  SEMENTARA  TAHUN  1950


PROPOSAL  PENELITIAN



 

 

DHINA  PURWANTINI
X  IPS  2
09






DINAS  PENDIDIKAN  KABUPATEN  SIDOARJO
SMAN  1  SIDOARJO
2016

A.    Latar  Belakang  Masalah

Undang  Undang  Dasar  Sementara  adalah  sebuah  Undang  Undang  yang  berlaku  di  negara  Republik  Indonesia  pada  tahun  1950  hingga  1959.  Undang  Undang  Dasar  Sementara  yang  bisa  disingkat  menjadi  UUDS  ditetapkan  berdasarkan  Undang  Undang  nomor  7  tahun  1950  tentang  Perubahan  Konstitusi  Sementara  Republik  Indonesia  Serikat  menjadi  Undang  Undang  Dasar  Sementara  Republik  Indonesia.
Pada  tahun 1950  sampai  1959  adalah  zaman  dimana  Soekarno  memerintah  menggunakan  konstitusi  UUDS  Republik  Indonesia  1950  yang  berlangsung  mulai  dari  17  Agustus  1950  sampai  6  Juli  1959.  Pada  masa  ini,  sistem  pemerintahan  Indonesia  menggunakan  sistem  perlementer  yang  disebut  Demokrasi  Liberal  dan  diberlakukannya  UUDS  1950.
Sistem  perlementer  atau  yang  disebut  dengan  Demokrasi  Liberal  ternyata
membawa  akibat  yang  tidak  menguntungkan  bagi  stabilitas  politik.  Adanya  pergantian  kabinet  yang  silih  berganti  membuat  pembangunan  di  dalam  negara  tidak  berjalan  lancar,  masing-masing  partai  lebih  memperhatikan  partai  dan  golongannya  sendiri  daripada  kemajuan  pembangunan  yang  sedang  terjadi.  Sebelum  diadakannya  pemilu  tahun  1955,  muncul  banyak  berbagai  partai  politik  multipartai  dan  sering  terjadi  pergantian  kabinet.  Pada  masa ini  tercatat  ada  7  kabinet. 

B.     Batasan  Masalah
Agar  penulisan  proposal  ini  tidak  menyimpang  dan  mengambang  dari  tujuan  yang  sudah  direncanakan  sehingga  mudah  mendapatkan  data  dan  informasi  yang  diperlukan,  maka  penulis  menetapkan  batasan  atau  fokus  masalah  pada  keadaan  politik  pemerintahan  pada  masa  penerapan  UUDS 1950 – 1959.
C.    Rumusan  Masalah
1.      Bagaimana  kondisi  politik  pemerintahan  saat  diberlakukannya  Undang  Undang  Dasar  Sementara?
2.      BagaimanadampakdaripemberlakuanUndang  Undang  Dasar  Sementara  di bidangpemerintahanpada tahun 1950?

D.    Tujuan  Penelitian
Tujuan  penelitian  proposal  ini  adalah  untuk  mengetahui:
1.      Kondisi  politik  pemerintahan  saat  diberlakukannya  Undang  Undang  Dasar  Sementara.
2.      Dampak  dari  pemberlakuan  Undang  Undang  Dasar  Sementara  di  bidang  pemerintahan  peda  tahun  1950

E.     Manfaat  Penelitian
Sesuai  dengan  tujuan  dari  penelitian  yang  dibuat  oleh  penulis,  diharapkan  penelitian  ini  dapat  menambah  wawasan  dan  pengetahuan  pembaca  yang  berkenaan  dengan  Kondisi  Politik  Pemerintah  pada  Masa  Pemberlakuan  UUDS.

F.     Kajian  Pustaka
Buku  yang  menjadi  kajian  pustaka  dalam  penulisan  proposal  ini  adalah  Bung  Karno  Menggugat. 2008. Yogyakarta:  Galang  Press.  Dalam  buku  ini,  penulis  dapat  memperoleh  informasi-informasi  yang  dibutuhkan  dalam  pembuatan  proposal,  seperti  keadaan  politik  pemerintah  yang  tidak  stabil  pada  masa  pemberlakuan  UUDS  1950  sampai  1959.

G.    Metode  Penelitian
Penelitian  mengenai  Kondisi  Politik  Pemerintahan  Pada  Masa  Penerapan  Undang  Undang  Dasar  Sementara  tahun  1950  menggunakan  metode  sejarah,  karena  penelitian  ini  berhubungan  dengan  apa  yang  terjadi  di  masa  lampau  yang  mempunyai  empat  tahapan  proses  penelitian  yakni  heuristik,  kritik,  interpretasi,  dan  historiografi.  Adapun  langkah  langkah  penulisan  sejarah  adalah  sebagai  berikut :
1)      Heuristik
Tahap  ini  merupakan  kegiatan  untuk  menghimpun,  menyelidiki  dan   mengadakan  penelitian  terhadap  data  yang  telah  dikumpulkan,  apakah  data  tersebut  akurat  atau  tidak  mengenai  isi  maupun  nilai  kenyataannya. 
Klasifikasi  sumber yaitu:
a.       Sumber  Primer
Adalah  kesaksian  dari  seseorang  saksi  dengan  mata  kepala  sendiri  atau  alat  mekanis  lain  seperti  diktafon,  yaitu  alat  atau  orang  yang  hadir  pada  peristiwa  sejarah.[1]  Dalam  penulisan  proposal  ini,  penulis  tidak  memiliki sumber  primer  dikarenakan  keberadaan  sumber  primer  yang  jauh  dan  keterbatasan  biaya .
b.      Sumber Sekunder
Adalah  sumber  yang  berasal  dari  orang  yang  bukan  saksi  hidup.  Sumber  sekunder  yang  digunakan  oleh  penulis  yang  sesuai  dengan  Kondisi  Politik  Pemerintahan  pada  Masa  Penerapan  UUDS  1950 yaitu  buku  Bung  Karno  Menggugat  tulisan  Dr.  Baskara  T. Wardaya,SJ.
2)      Kritik  Sumber
Kritik  sumber  adalah  penggunaan  dan  penerapan  dari  sejumlah  aturan  atau  prinsip  untuk  menguji  kebenaran  atau  keaslian  dari  sumber-sumber  sejarah,  mengembalikan  mereka  sejauh  mungkin  dari  bentuk  aslinya  dan  menetapkan  sejauh  mungkin  dari  bentuk  yang  sebenarnya.  Keritk  sumber  dibagi  menjadi  dua  yaitu:
a.       Kritik  dalam
Bertujuan  untuk  menyaring  kualitas  keterangan  yang  didapat  dari  sumber  sejarah  dimana  dilakukan  cross check.  Dalam  hal  ini,  penulis  membandingkan  antara  keterangan  dari  buku  satu  ke  buku  lainnya  yang  kemudian  memilih  keterangan  yang  paling  banyak  disampaikan  oleh  informan  dalam  buku  tersebut.
b.      Kritik  luar
Yaitu  kritik  yang  digunakan  untuk  menguji  otentisitas  asli  tidaknya  sumber  yang  dipakai  untuk  menetapkan  keaslian  sumber  sejarah,  misalnya  kapan,  dimana  berlangsungnya  peristiwa,  dan  dari  bahan  apa  sumber  ditulis.
3)      Interpretasi
Setelah  dilakukan  kritik,  baik  kritik  luar  maupun  dalam  terhadap  sumber  sumber  yang  telah  dikumpulkan  maka  dapat  dikatakan  telah  diperoleh  data  valid  yang  diperlukan.  Data-data  tersebut  ditafsirkan  dan  dihubung-hubungkan  sehingga  menjadi  suatu  kesatuan  cerita  yang  logis.
4)      Historiografi
Rekonstruksi  yang  imajinatif  berdasarkan  data  yang  merupakan  fakta  dari  masa  lampau  dengan  menempuh  suatu  proses.[2]

H.    Sistematika  Penulisan
Dalam  rangka  penulisan  proposal  penelitian  ini,  penulis  perlu  memberikan  sistematika  penulisan  yang  dibagi  menjadi  tiga  bab,  setiap  bab  terdiri  dari  beberapa  sub  bab.
BAB  I:  Pendahuluan,  meliputi:  latar  belakang  masalah,  batasan  masalah,  rumusan  masalah,  tujuan  penelitian,  manfaat  penelitian,  kajian  pustaka,  metode  penelitian,  dan  sistematika  penulisan.
BAB  II:  Kondisi  politik  pemerintahan  pada  masa  pemberlakuan  Undang  Undang  Sementara,  meliputi:  penyebab  kondisi  pemerintahan  tidak  stabil.
BAB  III:  Penutup,  meliputi:  simpulan  dan  saran.










DAFTAR  PUSTAKA
Gottchlak,  Louis.  1975.  Mengerti  Sejarah: Pengentar  Metode  Sejarah. Jakarta:  Universitas  Indonesia
Wardaya,  Bagaskara  T.  2008.  Bung  Karno  Menggugat.  Yogyakarta:  Galang  Press
Amran  danLumintaintang,  Yayah.  1986.  30  Tahun  Indonesia  Merdeka  seri  2  1950  -  1964.  Jakarta:  PT  Tira  Pustaka


[1]Gottchlak, Louis. 1975. Mengerti Sejarah: Pengentar Metode Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia hal35
[2]Gottchlack, Louis. 1975. Mengerti sejarah: Pengentar Metode Sejarah. Jakarta: Universitas Indonesia halaman 32

Tidak ada komentar:

Posting Komentar